TRAGEDI DI AVANZA SILVER

BY:LAILA
Hari jumat yang menyenangkan plus capek.Sepulang dari sekolah,aku di suruh ibuku untuk menyiapkan baju untuk kepergian kami ke Pekanbaru.Ayah,ibu,nenekku dan aku pergi ke Pekanbaru untuk menghadiri wisuda S.1 kakak yang akan dilaksanakan esok harinya.Kulangkahkan kakiku menuju mobil Avanza silver dan dengan ucapkan basmalah kami awali kepergian kami ke Pekanbaru ba’da Ashar.Alhamdulillah kepergian kami ke Pekanbaru masih dalam lindunganNya,dan kami tiba di rumah kakak ba’da maghrib.Hmmmm……capek memang,hingga ayah,ibu,dan nenekku yang pergi ke rumah amaiku tidakku hiraukan.
Pagi datang,semalam begitu panas hingga tidurku terganggu dan sering terbangun hingga paginya kurang fit.Tapi kumantapkan hati ini untuk tetap semangat.Dengan gaya seorang tata rias aku yang pada saat itu masih duduk di kelas 8 MTs membantu kakakku untuk berhias.Kami sudah siap untuk berangkat ke gedung tempat wisuda berlangsung masih dengan menggunakan avanza silver dan abang iparku sebagai supirnya. Setibanya di sana,kakak langsung menuju rombongan teman-temannya.Dan kami mengambil posisi di luar gedung acara wisuda itu.
Untuk masuk ke dalam gedung hanya dibolehkan 2 orang dari anggota kelurga sedangkan kami berlima,aku,ayah,ibu,nenek,dan abang iparku.Akhirnya diputuskan bahwa yang masuk ke dalam adalah abang iparku dan nenek.Aku di luar bersama ibu sedangkan ayah pergi ke mobil karena capek,semalaman tidurnya tidak nyenyak.Tidak terasa acara wisuda kakak pun selesai.
…………..oooooooooOooooooooo……………
“Yah….hmmmm…………”aku menyahut ayahku dengan malu.
“Ada apa….?????”ayah bertnya.
“Hmmm…..hmmm….hmmmm…..” dengan malunya aku untuk menjawab.
“Coba ayah tebak….laila mau main kan…..?”
“Iyyya……hihihi…”
“Memangnya boleh ya yah…….???ku bertanya lagi
“Hmm gmna ya…..???”aku mulaai gak yakin dengan jawaban ini
“Tapi bentar aja ya……….!!!!!”senangnya dalam hati yang tak ucapkan.
Akhirnya ,mobil avanza silver berplatkan BA itu masuk ke perpakiran di SKA.Kami masuk ke dalam.Naik ke setiap tingkat,tapi tak ada satu barangpun yang membebani tanganku.Turun lagi sampai ke parkiran,haa…itulah yang kami lakukan,menghabiskan waktu kurang lebih 25 menit hanya untuk berkeliling di mall SKA tanpa satupun beban ditangan kami.
Aku dan keluargaku yang lain pulang ke rumah kakak dan sesampainya di rumah badan ini langsungku jatuhkan di atas ranjang karena,begitu capek.Ayahku berniat ingin membawa minyak bensin pulang ke kampung tapi,kami tidak membawa jerigen tempat bensin tersebut.
“Imus….ada jerigen tidak???”ayahku bertanya ke kakak iparku.
“Kalau tidak salah ada yah,coba lihat dulu yah…”abang iparku menanggapi pertanyaan ayah.
Sambil menunggu jerigen yang dicari oleh bang imus,ayah yang waktu itu disuduhi ibu segelas ginseng hangat sedang menikmati minumannyan itu dan menghilangkan rasa cepek.
“Ini yah…jerigennya…”abang iparku datang dengan dua buah jerigen.
“Tidak bocorkan?”sambil melihat jerigennya ayah melontarkan pertanyaan itu
“Di uji dulu la yah,,masalahnya ini sudah lama tidak di pakai.”
Setelah diuji dengan air sumur ternyata tidak ada bocor pada jerigen itu.Rasa capek pun mulai hilang kami bersiap-siap untuk meninggalkan pekanbaru.Kami berangkat dari rumah kakak ba’da zuhur.Kami berhenti sebentar di SPBU untuk mengisi bensin di jerigen yang ayah siapkan tadi.Kepalaku mulai pusing makanya aku baring-baring di bangku nomor dua di mobil avanza silver.Walaupun nenek di samping,tetap saja masih bisa baring-baring.
“La…coba lihat ke belakang la……!!!!,ayah mencium bau minyak bensin…”ayah memanggilku
“Tidak ada apa-apa yah…!!!”sambil melihat ke belakang aku menjawab pertanyaan ayah.
“Yakin tidak ada apa-apa….soalnya ibu juga mencium bau minyak”ibu tak prcaya
“Yakin bu,,”sambil melihat ke belakang lagi aku menanggapi keraguian ibuku.
Saat itu kami berda di Jalan Sudirman.aku sendiri juga mencium adanya bau bensin itu.Tapi,kami tetap melanjutkan perjalanan hingga kami sampai di sebuah kedai buah.Penasaran dengan minyak yang dibawa tadi,ayah langsung melihat ke garasi belakang.
“Matikan mesin mobilnya la …cepat matikan….!!!!!!”dengan wajah panic ayah menyuruhku yang pada saat itu masih dalam mobil.
Dengan cepat aku memtikan mesin mobil.”memngnya ada apa yah…????”aku penasaran.
“Jerigennya bocor dan minyak tumpah sampai ke seluruh lantai mobil ini…”dengan melihat lantai mobil itu ayah menjawab pertanyaanku.
“ha……….astaghfiruullahhal’aziiim….”aku terkejut.
Nenek dan ibu yang sudah keluar duluan segera pergi ke belkang garasi,begitu juga aku.Aku ingin melihat apa yang terjadi pada mobilku itu.Ternyata benar,aku melihat sendiri minyak bensin itu sudah membanjiri lantai mobil.Yang kubayangkan saat aku melihat minyak itu adalah saat kami melanjutkan perjalan 1 km lagi dari kedai buah tempat pemberhentian kami itu maka, daerah itu akan sangat heboh mendengar suara mobil kami yang meledak layaknya bom atom yang di turunkan di Hakasima dan Nagasaki.Dan kami pergi meninggalkan dunia yang fana dan pergi ke kampung halaman makhluk ciptaanNya berkumpul.Pikiran dan bayanganku sama seperti yang dipikirkan ayahku.
“Allah memberikan kita kesempatan untuk memperbaiki dan melanjutkan perjalanan kita ini…Dia telah menunjukkan kebesaranNya kepada kita melalui ini,,Allah sayang kepada kita,ambillah pelajaran dari apa yang terjadi ini nak,,,,”ayah menasehatiku saat aku membayangkan apa yang akan terjadi jika kami melanjutkan perjalanan kami 1 km lagi.
Aku terdiam dan masih diam melihat ini.Mobil Avanza silver itu…
Membuatku tahu betapa kecilnya manusia di tangan sang Ilahi…
Jika Dia berkehendak kami akan pergi dari dunia ini….
Maka itu tentu dengan mudah terjadi ..
Tapi apa????,Allah memberikan kami kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dan melanjutkan perjuangan di jalanNya.
Tidak terrasa matahari sudah kembali ke peraduannya dan bulan biintang pun datang pertandakan hari sudah malam.Mobil itu sudah dibersihkan dari minyak bensin yang tumpah tadi dan semua sudah bersih.Walaupun sudah bersih dan bebas dari minyak bensin itu,tetap saja ayah masih trauma melihat mobil itu.ayah bergerak perlahan menuju mobil,beliau ambil kunci dari dalam sakunya.Dan dengan perlahan ayah buka kunci mobil.Jantung ayah berdetak begitu kencang untuk memasukkan kunci mobil itu untuk menghidupkan mesinnya.Dengan sangat perlahan ayah menghidupkannya.
“Trengngeeenngeeeeeng……….”belum menyala karena memang begitu biasanya.
“Trengengeeeeeeeengeeeng……”belum juga ayah menghidupkannya hingga,saat hidupan ketiga “trengengeeeeengenge..ngeng…….”mobilnya pun hidup.mesin mobil dipanaskan selama beberapa menit dan di uji juga apakah ada perubahan yang terjadi pada mobil dan apakah ada yang rusak,alahamdulillah tidak ada yang rusak hanya saja tidak ada lagi alas kaki di bawah kaki kami.Semua itu karena alas kaki itu menyerap minyak bensin dan terpaksa harus di keluarkan.
Ayah masih trauma dan takut untuk mengendarai mobil.maka,ayah menelpon abng ipar dan kakak untuk datang ke bengkel dekat kami membeli buah tadi.Sebelum minyak itu tumpah kukira aku akan cepat sampai di rumah dan menonton konser Ungu disalah satu stasiun televise tapi,semua itu hilang.Kami tiba di rumah pukul 12 malam lewat.Akhirnya aku masih bisa menginjak tanah di rumahku dan masih bisa tidur di ranjangku yang empuk dan menjadikan semua tragedy di mobil Avanza silver sebagai pelajaran hidup yang indah dan yang tak akan pernah terlupakan dan takkan terulang kembali.
….ooooooOoooooo….

0 komentar:

Posting Komentar

More

Whats Hot

Followers

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *